Mengapa Tuhan Membuat Kita Menunggu
Menurutmu mengapa Tuhan membuat kita menunggu?
Mungkin untuk memberi tahu bahwa segala sesuatu tidak memiliki timeline.
Entah umur kalian 20, 30, ataupun 40, mungkin kita saat ini tidak sedang berada di tempat yang kita rencanakan sebelumnya karena Tuhan sedang berusaha membuat kita mengerti bahwa kita tidak bisa selalu hidup berdasarkan ekspektasi sosial, ekspektasi orang tua, atau mungkin ekspektasi diri kita sendiri. Mungkin pelajarannya adalah dengan melepas segala ekspektasi, melepas semua timeline, dan melepas semua konsepsi bahwa pada usia tertentu kita sudah harus melakukan sesuatu atau mencapai sesuatu, atau figure out segala sesuatu tentang kehidupan.
Mungkin ada beberapa dari kita yang belum menikah atau masih single karena Tuhan sedang berusaha mengajari bentuk cinta yang lain; cinta yang kita berikan untuk keluarga, teman, pekerjaan, ataupun untuk diri sendiri. Mungkin Dia ingin kita untuk belajar bagaimana hidup tanpa selalu perlu diyakinkan dan divalidasi oleh pasangan. Mungkin Tuhan tahu bahwa perjalanan kita penuh dengan traveling, eksplorasi diri, dan segala dinamika pergerakan sehingga terikat dengan partner yang tidak tepat dan tidak kompatibel hanya akan menyulitkan perjalanan kita. Mungkin Dia sedang mengajari kita bagaimana caranya berjalan sebelum kita belajar untuk berlari.
Mungkin Dia mengajari kita pelajaran yang sama berulang kali, berkali-kali, karena Dia ingin kita belajar untuk betul-betul mencoba, untuk tidak menyerah, dan juga mempelajari bagaimana seni untuk dapat hidup berdampingan dengan rasa kekecewaan dan segala halangan yang ada di depan kita, karena kehidupan sejatinya tidak luput dari dua hal tersebut.
Mungkin Tuhan sedang membantu kita untuk mengerti bahwa ada baiknya dalam kadar yang tepat untuk tidak selalu memandang kehidupan dengan terlalu serius. Mungkin ada pelajaran di balik tidak adanya deadline, timeline, dan expiration dates. Mungkin kehidupan seyogyanya ageless dan timeless, dan kita hanya perlu menerima hal tersebut.
Mungkin menunggu pada hakikatnya hanya kata sinonim dari ‘letting go’. Seolah Tuhan sedang memberikan kita sebuah tanda untuk let go tanpa mengkhawatirkan apa yang akan terjadi karena Dia akan menghadiahi kita dengan sesuatu yang lebih baik dari dugaan kita sebelumnya. Tawakkal.
Mungkin Dia tidak ingin kita terlalu terobsesi dengan timing dan bagaimana orang lain memandang diri kita. Mungkin Dia ingin kita untuk break free dari segala ilusi dan fantasi yang kita proyeksikan terhadap diri kita sendiri dan belajar bagaimana hidup dengan legowo dalam realita.
Mungkin Dia membuat kita menunggu karena semakin lama kita menunggu, akan semakin kita dapat mengapresiasi apa yang akan kita dapat. Semakin lama kita menunggu, akan semakin lama juga kita dipercayakan dengan apa yang akan Dia berikan. Mungkin Dia hanya tidak ingin kita menjadi orang yang lupa bersyukur. Dia ingin kita bisa menghargai value dari hadiah yang akan Dia kirimkan dan Dia ingin memastikan bahwa kita siap menjaganya saat hal tersebut dikirimkan.
Mungkin Tuhan ingin membantu kita menyadari bahwa segala timeline yang ada merupakan buatan manusia, yang merupakan buah pemikiran yang memang cocok bagi pembuatnya atau sebagian lainnya, yang punya kondisi kehidupan yang berbeda dari kita, yang bahkan tidak mengenal kita dan menjalani hari-hari yang berbeda pula. Mungkin saja Tuhan ingin membantu kita mengerti bahwa segala deadline ini tidak mewakili diri kita karena hal ini bukan dibuat untuk kita.
Mungkin Tuhan hanya ingin membantu kita untuk mengerti bahwa kehidupan tidak akan pernah dan tidak seharusnya sempurna, dan tidak akan selalu berjalan sesuai rencana, dan yang perlu kita lakukan hanya berusaha mencintainya dan mencintai-Nya, terlepas dari apapun itu.
Pada akhirnya, mungkin Dia sedang mengajari kita bagaimana cara menunggu karena Dia ingin kita tahu bahwa kita tidak bisa selalu mengontrol hidup kita mau seberapapun kerasnya kita berusaha, karena memang hal tersebut adalah peran-Nya, bukan peran kita.
-Biru
Tulisan ini aslinya merupakan surat yang saya kirimkan sebagai Monday Blues Newsletter Week 7 tanggal 13 Desember 2020. Jika kalian ingin menerima surat dari saya setiap minggunya, silakan subscribe ke: https://bit.ly/BiruNewsletter